an ordinary journey.

an ordinary journey.

my first spring.

Thursday, June 21, 2018

how lucky me could witnessed this magical view
Tokyo, March 2018, beneath the cherry blossoms

aku hanya tidak tahu.

Tuesday, February 6, 2018


Saat aku menyuruh orang lain untuk bersyukur, mungkin kesyukurannya jauh lebih banyak daripada yang kuucapkan. Saat aku menasihati orang lain untuk bersabar, mungkin kesabarannya jauh lebih besar daripada yang kumiliki. Aku hanya tidak tahu, tidak juga mencari tahu.
Saat aku merasa berhak untuk berkeluh kesah atas ujian-ujian yang menimpa, mungkin harusnya aku lebih pantas untuk malu sebab ujianku tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain.
Kini, hati dan pikiranku lebih terkendali. Lebih berhati-hati dalam berucap, tidak lagi sibuk menilai, juga tidak lagi merasa berhak untuk memberi nasihat tanpa diminta. Sebab, aku menyadari. Aku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan masalah yang mereka hadapi, aku bahkan belum pernah menjalani masalah serupa, bagaimana mungkin aku bisa memberikan jawaban yang baik, nasihat yang tepat?
Kini, hati dan pikiranku lebih tenang. Kini, aku merasa lebih tepat untuk menemani dan mendengarkan. 
source: http://kurniawangunadi.tumblr.com/

rindu.

Monday, January 29, 2018


Kadang aku berpikir, perasaan rindu itu seperti hujan. Kita bisa menantinya reda, tapi tak bisa menghentikannya. Payung, jas hujan, atap rumah, adalah bukti bahwa manusia tak pernah menang dari hujan. Seperti halnya manusia tak pernah mampu mengalahkan perasaan rindu—
kecuali pura-pura.
Azhar Nurun Ala: dalam buku Konspirasi Semesta, dalam bab 'Hujan Sore Itu'

aku: yang sebenarnya tak pernah pandai berpura pura

semoga.

Thursday, January 25, 2018

Semoga apa yang kita perjuangkan itu bisa membuat hidup kita lebih tenang dan berserah, bukan membuat kita semakin memaksakan kehendak. Semoga yang kita perjuangkan itu adalah sesuatu yang banyak kebaikannya, sekalipun kita bersikeras merasa bahwa itu yang terbaik, kita hanya tidak diperlihatkan celanya. Semoga yang kita perjuangkan itu adalah sesuatu yang kalau nanti kita mendapatkannya maupun tidak, tidak membuat kita kecewa, tidak membuat kita bersedih.


then you said, "don't worry, after patience beautiful things await" :)
Karena kita paham, Allah masih menjadi yang pertama.

repost from kurniawangunadi.tumblr.com:

you, in my eyes.

Sunday, November 19, 2017


and if I can say something,
for me, you're just like a spring, always bloom everywhere you are planted :)   

baik baik saja.

Wednesday, November 1, 2017

pada akhirnya, semua akan baik baik saja apabila kita selalu melibatkan Allah dalam setiap urusan kita. jadi, jangan lupa untuk selalu meluruskan segala niat untukNya semata. karena hanya dengan begitu hati akan lebih tenang dalam menghadapi semua ketetapanNya, dan selalu siap dalam menerima setiap petunjukNya. karena diatas segalanya, hanya Dialah sebaik baik pembuat rencana. InsyaAllah :)

noted.

Saturday, October 21, 2017

how I'm in love with these british period movies

Friday, October 20, 2017





Saturday, October 7, 2017

while I don't take things easily,
and those are strong enough to keep my perseverance,
even though I doubt and lost my way for a million times.

on my way to everything.

sisi lain.

Sunday, October 1, 2017

judulnya oleh oleh dari perjalanan ke Jakarta Agustus lalu.
Jadii, ceritanya cukup dadakan disuruh nemenin salah satu bu dosen saya buat meninjau alias survey studi banding ke rusun rusun di Jakarta untuk melengkapi data penelitian beliau. Ya saya berangkat berangkat aja, toh saya juga penasaran banget sama kondisi rusun di Jakarta itu gimana sih. Sebeda apakah sama rusun di Surabaya. Segila apakah penolakan dari masyarakat yang konon sering diberitakan di tipi tipi alias media berita. Sekalut apakah masalah rusun disana apabila disangkut pautkan dengan prahara yang, hmm cukup banyak dipolitisasi sepertinya. intinya se Waw apakah fenomena rusun disana. Jelas, saya penasaran. Jadilah saya dan bu Dewi berangkat ke Jakarta berdua.
Nah, di perjalanan tepatnya tanggal 24 Agustus pukul 8 pagi berangkatlah kami berdua ke Jakarta naik kereta dari Surabaya. Ada kejadian menarik sih ditengah2 perjalanan ini, haha. Ga usah diceritain deh, kalau diceritain ceritanya panjang banget dan greget abis. Haha. Intinya saat kereta kami menuju Jakarta dan sudah melaju sampai daerah Cepu, saya dapat kabar harus balik ke kampus karena ada suatu masalah. Harus bangetlah pokoknya (gak usah diceritain kenapa, drama korea banget ceritanya haha). Alhasil saya drop out setelah menempuh hampir setengah jalan di stasiun Semarang dan Bu Dewi melanjutkan perjalanan ke Jakarta sendirian. Saya disuruh balik ke Surabaya lagi dan menyelesaikan urusan di kampus tsb dan besok balik lagi sendirian ke Jakarta cari flight paling pagi (yowes rapopo pokok dibayari bu dewi :'). ya okelah, mau bagaimana lagi haha. Akhirnya saya drop out dari kereta argo bromo tsb di Stasiun Semarang dan langsung pergi ke loket beli tiket kereta Maharani jurusan Surabaya. Tak selang 15 menit saya sudah duduk lagi di dalam gerbong kereta, tapi bukan ke jurusan Jakarta, melainkan Surabaya! Haha yo ngene iki, remek nang ndalan tapi ra tekan ndi ndi :') Akhirnya sampai lagi di Surabaya pukul 6 sore. padahal kalau tadi tetep di kereta sama bu Dewi sudah sampai Jakarta lho jam segitu. haha yha yha yha. (dan masih berlanjut drama drama lainnya seperti ban bocor di malam hari di tengah perumahan bumi galaxi  yang gak ada tambal ban buka dengan bawaan koper segitu gedenya, huft hari itu mantaplah pokoknya, ada aja cobaannya haha, disyukuri aja wes pokoknya :')
Yaweslah, singkat cerita urusan di kampus kelar sudah alhamdulillah. Dan akhirnya saya langsung cus Juanda buat flight ke Jakarta jam 8 pagi. Luntang luntung dewean wkwk. Dan sampailah saya di Jakarta. Sesampai di Jakarta saya langsung naik grab ke rusun dan ketemu bu Dewi di sana. Rusun pertama yang kami kunjungi adalah rusun penjaringan di area Jakarta Utara.

penampang luar rusun penjaringan, Jakarta. konon ceritanya rusun ini adalah rusun tertua yang ada di Jakarta, dibangun tahun 1986 karena kompleks rumah warga di site eksisting tersebut kebakaran.
 Di dalam rusun ini terdapat 17 blok dengan jumlah unit rumah sebanyak 1694 unit. Waw
yak bincang bincang sore santai sama warga disana. Surprisingly, mereka sangat ramah lho. Jujur, ini cukup diluar dugaan saya hehe (kakean prejudice aku). Sebelas duabelas lah sama orang orang di rusun rusun Surabaya. Masyarakatnya juga cukup terbuka dengan berbagai kegiatan wawancara dan survey penelitan semacam ini.

nah, the next day.
rusun pertama yang kami singgahi adalah rusun Marunda, which is juauh banget di pucuk Jakarta Utara mau ke Bekasi. perjalanan dari penginapan kami di Jakpus aja sekitar satu jam an. yha. tapi worthed juga se, pengen tau tentang fenomena rusun marunda yang cukup kontroversial dulu sewaktu dibangun dan masyarakatnya direlokasi disana. Jelas saja, lokasi yang di pucuk dan terasing dari peradaban membuat akses kurang baik bagi masyarakat ke lokasi pekerjaannya.
 daaan gersang juga yeah. sayang banget lah ini. kurang penghijauan. padahal unit unitnya sip ukurannya. layak huni juga lah.
Rusun ini dibangun pada tahun 2007 oleh pemerintah pusat. Rusun Marunda terdiri dari 29 blok yang dibagi menjadi 4 Cluster (A, B, C, D). Jumlah unit rusun ini 2820 unit dan dihuni sekitar 12.000 jiwa. Masyarakat rusun ini berasal dari relokasi warga berbagai tempat, antaranya Kalijodo, Waduk Pluit, Bukit Duri, dan Pasar Ikan. Masyarakat disini mayoritas bekerja di sektor swasta (buruh), buruh pelabuhan, nelayan, pedagang. Khusus masyarakat yang berasal dari gusuran Kawasan Pasar Ikan, mayoritas dari mereka adalah nelayan. Dimana mereka biasa pulang seminggu sekali ke rusun karena melayar. 80% penduduk rusun ini adalah warga yang terdampak relokasi atau penggusuran dan 20% lainnya adalah masyarakat umum.
dan dari wawancara ke beberapa warga di sini sih, mereka cukupuas dengan kondisi fisik dan sosial rusun. Kondisi fisik sendiri dianggap mereka cukup layak dan kondisi nya jauh lebih baik dari kampung yang dulu mereka tempati (yang kena gusuran). Terdapat 2 kamar tidur, ruang tamu, ruang dapur dan ruang makan, serta cuci jemur. Oya, juga kamar mandi. Koridor rusun yang cukup besar juga menjadi tambahan menarik sebagai ruang sosial warga. Selain itu, terdapat kegiatan ibu ibu yang diinisiasi paguyuban rusun, semacam pelatihan rutin entah itu pelatihan menjahit, bordir, dan semacam lainnya. Memang sih, awalnya mereka sangat menolak untuk direlokasi dari kampung mereka yang berjarak cuma berapa ratus meter aja dari lokasi pekerjaan mereka. Tapi setelah satu samai dua tahun tinggal di rusun tersebut, warga baru merasakan bahwa sangat jauh lebih nyaman tinggal di rusun, dimana hunian nya jauh lebih layak, lebih sehat, legal (karena dulu hunian mereka mayoritas ilegal) dan lebih guyub juga ternyata which is also surprising me. Lebih banyak positifnya intinya sih. Kekurangannya adalah akses yang jauh dari tempat kerja dan peradaban kota, tapi salah satunya sudah ditanggulangin pemerintah dengan memberikan fasilitas trans Jakarta yang gratis untuk warga di rusun Marunda dan rusun2 lainnya di Jakarta ke area peradaban kota. Baguslah.

and the next place.
nah kelar sudah di Marunda, cus ke pucuk Jakarta Utara yang deket daerah tangerang. haha. mubeng mubeng keliling jakarta kata e bapak grab. Ke rusun Kapuk Muara.
 nah ini dia, masih suasana tujuh belasan jadi bendera dimana mana.
 salah satu wawancara kami dengan ibuk ibuk di salah satu blok. beliau adalah gusuran dari salah satu kolong jembatan di Jakarta.
 haha unik juga ni, setiap rumah kasih bendera merah putih dari jendelanya. jarang jarang ini haha.
ya beginilah kondisinya. Rusun ini terletak di Jl. SMP 122, Kel. Kapuk, Kec. Pnjaringan, Jakarta Utara. Jumlah blok rusun ini adalah 6, dengan jumlah unitnya yakni 700 unit. Masyarakat rusun ini merupakan relokasi dari berbagai tempat, antara lain warga kolong jembatan,kampung kampung gusuran, dan Pasar Ikan. Mayoritas masyarakat di sini adalah nelayan. Nelayan tersebut terbagi menjadi 3 kategori antara lain nelayan harian, nelayan 3 bulanan pulang, dan nelayan 6 bulanan pulang.

jadi intisari perjalanan ini saya melihat indikasi bahwa rusun di Jakarta bisa menjadi salah satu solusi jitu untuk menangani permasalahan housing backlog utamanya untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Mengenai fenomena penolakan yang sering diberitakan di media, memang benar pada awalnya masyarakat menolak keras adanya relokasi. Namun seiring waktu pembiasaan dan adaptasi (sekitar 1-2 tahun) masyarakat mulai terbiasa dengan hunian vertikal ini. Terlepas tidak semua masyarakat berpikir sama seperti demikian, karena memang relatif juga dan tergantung preferensi dan konteks mereka masing masing. Juga, observasi ini masih sekedar melihat fenomena yang terlihat pada surface atau permukaannya saja, belum mendalam yang harus dengan in depth interview dan sample responden yang lebih banyak dan beragam. ya, sek cethek pol se kalo mau narik kesimpulan juga pastinya masih dangkal dan belum komprehensif.
ya, moga moga kapan kapan bisa dilanjut lagi temuannya.

nah nah nah. sudah sudah. jadii singkat cerita, saya sama bu dewi balik penginapan langsung tepar. rencana ibuk e yang mau ke mangga dua pun jadi batal, karena gempor ni kaki udahan. yaudah balik penginapan aja langsung. dan besoknya sudah pulang balik sby lagi. tapi sendiri sendiri lagi. Bu dewi naik kereta ke Semarang karena ada kondangan sepupunya, sedangkan saya balik ke Surabaya langsung naik kereta. Nah, dimanfaatin deh buat ngontak anak anak yg ada di Jakarta, dan alhasil ada yang nyantol satu bisa ketemu. Namanya indah, kakakse. Kakak pertama di kosan bhaskara yang sekarang udah kerja di Cussons si bedak bayi, yang bela belain naik kommuter dari rumah mbaknya di daerah Klender ke stasiun Senen ke tempat saya berada hanya untuk sekedar bertatap muka, huhu terharu banget aku ndah. padahal ketemunya cuma 5 menit, secara dia dateng jam 15.30 dan kereta saya berangkat jam 15.45. Ketemu cuma buat foto sama dia, huhu indah qaqa andalanque, kakakse terbaiqku :*
inilah potret kakakse andalanque. sing mbuencekno tapi ngangeni. ben, ncen aku alay mideo2 nang stasiun sampek dheke isin, terah aku ngisin ngisin i haha. suara latar e medhok pol polan, 
yowesben ncen koyok ngene enek e >,<

oleh oleh workshop "Uncovering Inner City Kampung" kemaren

Monday, September 25, 2017

maap verse konsep pertama suara termedhok of the year 😂 (re: harap maklum haha)

credit to our team:
me, icha, adi, anggun, jati, karina, adli, yona, dina, raras, nisita, pace (Architecture ITS)

credit to supervisors:
prof. John phillipe de vischer & prof thierry kandjee (Architecture UC Louvan, Belgium)
pak angger, pak rabbani, bu yayas, bu dinda, bu tanti, pak wahyu (Architecture ITS)

take place in Kampung Dolly (30 August-6 September 2017)

Monday, August 28, 2017

karena di balik menyibukkan diri ada sesuatu hal yang sedang berusaha untuk dilupakan. atau bukan untuk dilupakan, tetapi sekedar meletakkan sejenak urusan yang sangat mengganggu hati dan pikiranmu namun sampai saat ini jalannya masih saja abu abu. walau seberapa keraspun kau berusaha, seberapa tidak putuspun kau berdoa, seberapa seringpun kau memikirkannya, masih belum juga terlihat penyelesaiannya. maka satu satunya hal terbaik yang bisa kau lakukan adalah memasrahkan urusan itu padaNya. dan sibukkanlah dirimu dengan urusanmu yang lainnya, seperti tanggung jawab lain yang masih harus kamu selesaikan. karena bisa jadi, jalan tersebut belum terlihat karena masih adanya tanggung jawabmu yang belum tertanggal. karena akan selalu ada jarak antara usaha dan kemenangan. entah jarak itu luas atau sebentar. maka isilah jarak tersebut dengan hal hal lain yang penuh kebermanfaatan :)

-bismillah, semangat, sesemester lagi!

daily remainder

Saturday, August 19, 2017

 And this worldly life is nothing but diversion and amusement. 
And indeed, the home of the Hereafter - that is the [eternal] life, if only they knew.
(Quran-29:64)

jadii, jangan tertipu pemirsaaa ;)

Saturday, August 5, 2017


                -anynomous

very well said :)

Well let me add something related to that. When we talk about struglle and patience, then it's all about the grit. Grit is passion and perseverance for a very long term goals. Grit is having a presistence. Grit is sticking with your future, day in, day out, not just for the week, not just for the month, but for years. And working really hard to make that future a reality. Grit is living life, like it's a marathon, not a sprint. -Angela Duckworth

and again, well said :)


to live this dream :))

oleh oleh survey

Thursday, August 3, 2017

hari hari di liburan semester ini dipenuhi dengan survey penelitian dosen *,*
capek? jangan ditanya :( muter muter seharian penuh, hampir tiap hari ngetukin pintu rumah di rusun-rusun buat survey kuisionernya penelitian dosen. bawa minyak sekardus biar ibuk ibunya mau ditanyai dan meluangkan sedikit waktunya, karena tak jarang dari kita mengalami penolakan (alias ibuknya ndak mau diwawancarai dg berbagai macam alasan). yap, menyebarlah kita ke masing masing penjuru blok rusun yang buanyak e gak ketulungan wkwk. nah, ketika sudah ngobrol sama ibuk ibuknya, tak jarang dari mereka curcol alias curhat colongan sehingga satu kuisioner saja bisa menghabiskan waktu kurang lebih sejam, wkwk. padahal target yang harus terisi sekitar 200-300 an kuisioner hehe. tapi nggak papa, semua pasti ada hikmahnya, semua pertemuan dan perbincangan dengan mereka mengandung pelajaran berharga yang mungkin nggak ada di buku buku yang dijual di toko lho, hehe. dan pelajaran utamanya adalah, semakin belajar bersyukur dan nggak boleh gampangan ngeluh, karena ujian yang ada di hidup kita ini nggak ada apa apanya dibanding banyak sekali orang diluar sana yang diuji dengan lebih hebat. karena bagaimanapun, ujian itu pasti menghebatkan kan :)
nah, ada oleh oleh ni. beberapa photoshoot yang berhasil diambil kamera hengpong ane.

Rusun Dupak Bangunrejo yang didesain mirip banget kayak kampung, tapi susun.

masih di Rusun Dupak Bangunrejo, saat itu hari jumat mendekati waktu sholat jumat dan anak anak pada baru pulang dari sekolah. Abis ujan gerimis tapi sinar mataharinya tetep ada, tipe hujan yang bisa memunculkan pelangi kata orang orang. hehe, just love that ambience

lalu meluncur ke Rusun Tanah Merah, Surabaya yang mana baru dibangun tahun 2014an. itu rusun lo rek, bukan hotel wkwk. desain rusunnya bagus menurutku, dengan luas koridor yang ideal. dimana masih memungkinkan adanya social cohesion alias ngumpul ngumpul warga untuk bersosialisasi.

hari yang berbeda kami meluncur ke Rusun Romokalisari yang terletak di benowo, tepatnya di seberang pinggir teluk lamong. juauh. tapi bagus.

nah ini ibuk ibuknya yang sy wawancarai, buaik abis. pas aku udah rada lelah ngetokin pintu satu satu dari pagi sampe sore, ibuk ibuknya mempersilahkan duduk aja di tempat di balkon salah satu lantai, lalu ibuk ibuknya yang rame rame manggilin tetangganya untuk turun ke lantai saya buat di wawancarai. katanya "kasian mbaknya wes capek, duduk aja mbak tak panggilno wong wong". wkwk, alhasil saya sangat berterimakasih dan malah mereka menyuguhi pop ice dingin dan beberapa tusuk sempol goreng untuk saya nikmati. sudah sangat cukup untuk membuat saya bahagia, wkwk. makasih buk!

nah sorean dikit, coba nengok ke area playground. rame banget anak anak main di area playground dan lapangan sepak bola. well, rusun ini livable banget. sayangnya lokasinya yang juauh dari pusat kota yang jadi kelemahannya.

next day, mulailah ke Rusun Penjaringan Sari di Surabaya. yang dibangun sudah cukup lama, jadi ya maklum kondisinya nggak terlalu layak lagi.

Lalu... in the next day meluncur naik kereta ke Semarang. Buat apa? ya buat survey lagi hehe.
ya, beginilah kondisi salah satu rusun di Semarang. tapi di foto epic juga ya.

nemu dedek dedek yang suka banget difoto kwkw
tentunya, tak lupa singgah barang sebentar ke beberapa landmark Kota Semarang, yakni masjid agung jawa tengah dan lawang sewu.
teman seperjuangan survey :D

daann... satu lagi pelajaran yang saya dapatkan dari perjalanan selama ini, no matter how hard, long, tiring, and unsure this journey is, now I realize that InsyaAllah, I'm on the right path :)
clue : cuma sederhana, tridharma perguruan tinggi, wkwk, amiin.
tapi jalannya tak sesederhana itu :'))

dive in their words

Wednesday, August 2, 2017


well, books are uniquely a portable magic, when you can travel through place and time without going anywhere. going to the places you want to go, and travel back in time you want to know. there's nothing can make that happen except the books. when you can forgot your problems momentarily and dive into their words. flying in the sky, climb the highest mountain, and scream in the edge of the cliff. when you can simply learn anything you haven't learn before, and finally realize how little your knowledge is compared to thousand billions books out there. when you can heal your loneliness, because we read to know that we're not alone. well, simple happiness can truly happens when you read your books in your left hand, and a cup of coffee in your right. we can't buy happiness but we can buy books, and that's kind of the same thing ;)


"Your library makes our small corner of the world feels big" (belle, 2017)

say hamdallah

Sunday, July 2, 2017

its such a great blessing when you can have a strong faith, deen, effort, and courage even in your uncertain path of life. and always fulfill your life with gratefullness and happiness because for sure, your blessings are more than your burdens. don't worry, there will be a way to pass, lights to split the dark, and hands for help. Because in this dark and blurry way, you've realized that Allah is your everything. where you came, whom you with, and where your destiny is. the darkness and the lights surely teaches you a lot about this life. that nothing in this life is forever. the darkness will pass and happiness wouldn't stay forever. your task is just to do the best, for both this life and your afterlife, with Allah being your everything. because everything you have in this life and afterlife, indeed come from Allah, and own by Allah, the one and only, the most beneficent and merciful one :)

masih belajar nulis

Saturday, June 17, 2017

Alhamdulillah, my very first ever publication has been published :)


masih amatiran, masih banyak kurangnya, masih butuh belajar yang buanyaaak, masih gak ada apa apanya. tapi semoga yang sedikit dari saya ini bisa bermanfaat :)


been busy to prepare my two next publication (actually for my college task and small research in this semester) that have titled "The Effectiveness of Rental HousingFinance for Low-Income Households in Sombo Rental Flats, Surabaya" and "Urban Housing Renewal Concept of Kampung Tambak Bayan based on Sustainable Tourism Development". and also my research thesis proposal that will be in trial in the end of june :'( bismillah hope it can be done on time (approximately at the end of june/july) and be a good writing too (please, hoping very much huhu :''(
and most importantly, a holy month Ramadhan will come soon, hopefully we can make the most of it , amiiin :')



Indeed :')

Wednesday, May 31, 2017

stay strong, for everything will be alright in the end,
if it's not alright, then it's not the end :')
don't worry, cause every struggle will find their end,
every sacrifice will find its replace,
for every question will find its reply,
and each prayer will meets their answer,
also, if something is destined for you,
never in a million years will it be for somebody else, insyaAllah :)
 

instagram

connect on linkedin

follow us on facebook

follow us on instagram

follow us on instagram