an ordinary journey.

an ordinary journey.

inspiring lecturer!

Wednesday, December 21, 2016

the most inspiring lecturer ever!
terimakasih ilmu, buku-buku dan semangatnya yang selalu menginspirasi Prof Silas :)
terimakasih buat bukunya yang luar biasa, semoga ilmu yang kami dapatkan kelak akan berguna dan bermanfaat, amiiin

"Never in the history of mankind have so many done so much with so few"

prof. Johan Silas

Kira-kira salah satu quote terbaik dari prof Silas yang beliau sampaikan di sela-sela kuliah lalu. Sebuah analogi dimana di dalam belenggu keterbatasan, pembangunan kampung masih bisa dilakukan dengan sepenuhnya, asalkan didukung oleh kesadaran dan partisipasi masyarakatnya. Sungguh beruntung saya dapat mendapatkan transfer ilmu langsung dari salah satu legenda pemrakarsa pengembangan permukiman swadaya di Indonesia ini (see this). Beliau adalah salah satu orang yang menginspirasi saya untuk menekuni satu bidang riset yang saat ini saya geluti, yakni perumahan permukiman. Tentunya pada ranah swadaya atau sektor informal yang biasa berkecimpung dengan permasalahan kompleks meliputi sosial, ekonomi, lingkungan, budaya, bahkan kemiskinan pada lingkungan binaan, baik itu kampung maupun rusunawa. Prof Silas menginspirasi saya dengan segala sepak terjangnya di bidang riset dan praktis, dan motivasinya yang luar biasa untuk mendidik tunas-tunas baru. Yang membuat menarik adalah ketika riset beliau dapat diterapkan langsung pada pengembangan kampung di Surabaya, dengan projectnya yang terkenal yakni Kampung Improvement Program. Beliau juga berhasil mendapatkan Habitat Scroll of Honour dari PBB untuk pengabdiannya selama bertahun-tahun untuk membangun permukiman dan mengentaskan kemiskinan di Surabaya.


lestari/les·ta·ri/ a tetap seperti keadaannya semula; tidak berubah; bertahan; kekal;

Lestari. Begitulah beliau seringkali menyebut suatu konsep kampung yang hakiki. Karena pada dasarnya, sebuah sustainable development adalah membuat lingkungan binaan kembali kepada harfiah awalnya, yakni alam. Harus selalu ditanamkan bahwa alam ini bukanlah warisan dari nenek moyang kita, namun merupakan pinjaman yang harus selalu kita jaga kelestariannya sehingga sampai pada anak cucu kita, bahkan generasi mendatang yang lebih jauh lagi. Karena ketika berbicara tentang perbaikan kampung, bukan melulu masalah fisik yang kita bicarakan. Multi dimensional, komprehensif, mungkin lebih tepatnya. Karena permasalahan pembangunan akan meliputi dalam bidang ekonomi, sosial, politik, lingkungan, bahkan dalam dimensi variabel budaya.

Bukan hal mudah, pastinya.
Tapi bukan berarti tidak bisa.
Karena pada keterbatasan, dalam ketidakmampuan, dan belenggu keputus asaan,
akan selalu ada harapan untuk sebuah perubahan.

Dan mungkin itu yang bisa kita lihat pada beberapa contoh kampung yang kurang lebih telah berproses dan menggapai kondisi idealnya,

Kampung Herbal Candirejo, Genteng, Surabaya
 
Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Candirejo Genteng, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

if we couldn't change the entire world,

just simply help to change a person life into a better one.

don't forget, it means the world to him


Kampung Ketandan, Tunjungan, Surabaya
Kampung Ketandan, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Ketandan, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

Kampung Ketandan, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

 
Kampung Ketandan, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

 

Kampung Ketandan, Surabaya. sumber: dokumentasi penulis

There is pleasure in the pathless woods,

there is rapture in the lonely shore,
there is society where none intrudes,
but by the people, they'll do the imposible

No comments:

Post a Comment

 

instagram

connect on linkedin

follow us on facebook

follow us on instagram

follow us on instagram