an ordinary journey.

an ordinary journey.

susur kampung kemaren sore

Thursday, December 8, 2016

ceritanya dadakan dimintai tolong dosen saya, Bu Arina sama Prof Happy buat nemenin Gabrielle, dosen dan peneliti antropologi dari Vienna, Austria buat susur kampung di Surabaya. Ada 10 kampung yang "diblusuki". Jadi ceritanya Maret taun depan ada sekitar 20 mahasiswanya Gabrielle yang mau field trip ke Indonesia. Field tripnya ngapain? Uniknya field trip mereka nginep di kampung-kampung bareng warga setempat. Trus bikin penelitian kecil tentang Urban Kampung's Life in Developing Country dari kacamata antropologi. hmm cukup menarique
Nah Gabrielle cerita kalau Indonesia itu menarik banget dalam segi fenomena sosial dan antropologinya. Wajar lah, Austria dan negara-negara eropa sekitarnya sudah high developed, sehingga fenomena sosial yang terjadi cenderung stagnan dan sudah memasuki kondisi idealnya. Tapi kalo Indonesia? Jangan tanya. Apalagi kehidupan di kampung, temporal change nya luar biasa. Karakteristik masyarakatnya beragam. Yang juga menarik banyak kampung di Surabaya yang lingkungannya bagus dan tertata rapi melalui partisipasi warganya, kesadaran warganya. Keramahan kehidupan kampung, dan banyak hal lain yang menarik dari segi behaviour study nya.
Coba saja, memang di negara eropa ada pedagang kaki lima? ada kerja bakti RT? ada senam pagi ibu-ibu PKK? ada gotong royong membangun selokan di kampung? ada jemuran yang dijemur di depan rumah? hahahaaha nggak ada kata Gabrielle, cuma di Indonesia, atau mungkin lebih luasnya, di negara berkembang buat bisa neliti fenomena itu.
Keren ya Indonesia. Seru lah pokoknya.
Yaudah sih gitu aja, hehe.




No comments:

Post a Comment

 

instagram

connect on linkedin

follow us on facebook

follow us on instagram

follow us on instagram